Saturday, 11 April 2020

Paskah ulang tahun covid19

Dia selalu memberikan kejutan disetiap waktu. Sungguh luar biasa.

Hari ini dua puluh satu tahun yang lalu Tuhan ijinkan ku untuk boleh lahir dalam dunia ini dan merasakan setiap warna yang ada. Hingga sampai detik ini ketika ku masih ada, semua hanya karena kemurahanNya. Ya. Karena kebaikanNya.

Merasakan ulang tahun hari ini sungguh berbeda. Siapa yang mengira akan terjadi hal seperti ini. Sebuah keharusan untuk tetap dirumah menjaga jarak dengan orang lain merupakan sebuah bentuk nyata cinta.

Walaupun memang tidak dibesarkan dengan sebuah kewajiban untuk merayakan ulang tahun tapi kali ini punya makna yang beda khususnya ditengah situasi yang sulit sekaligus dimasa raya paskah.

Terimakasih untuk pengorbananMu. Sungguh karya terbesar di dlm hidup ini adalah Karya penyelamatanMu.

PengorbananMu memang #sudahselesai tapi perjalanan kami #belumselesai kami semua masih harus memperjuangkan kehidupan ini. Kami mau menikmati setiap proses perjalanan kami dengan tetap teguh berpegang padaMu. Kami mau meneladaniMu yang tetap memiliki damai sejahtera ditengah2 proses perjalanan yang sulit dan menyakitkan.

Tuhan, terima kasih untuk setiap hal yang terjadi termasuk pandemi covid19 ini.
Kami percaya semua badai ini akan berlalu. Biarlah kami dimampukan untuk tetap memperjuangkan kehidupan kami.

Tuhan, ketika kami terpilih kedalam golongan yang mampu melewati ini, kiranya kami nantinya akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

teruntuk semua yang membaca ini, terimakasih buat semua ketulusan doa, perhatian, cinta yang kalian berikan. Sebuah kado yang istimewa di umur ke dua puluh satu tahun ini. Sebuah pengingat dan penyemangat buatku juga. Biarlah semangat ini bukan hanya ada di awal menginjakan kaki saat ini tapi sampai selama2nya.

Terimakasih teknologi:")

Terakhir, mari mengimani bahwa penyertaan Tuhan selalu nyata. PertolonganNya selalu tepat pada waktuNya

Wednesday, 31 July 2019

sudah setengah perjalanan di 2019.




Tuhan seringkali menyapa kita lewat hal-hal sederhana


---------------------------------------------------

Terkadang kita terlalu pusing dengan hiruk pikuk kehidupan. Belum lagi ditambah hidup yang seringkali penuh kejutan. Urusan studi, karir, keluarga, bahkan percintaan.


Bagaimana kita memberi reaksi atasnya?
tak jarang yang keluar dari bibir ini hanya keluhan. Lupa caranya melihat sisi baik dari segala sesuatu yang telah Ia suguhkan.

Dalam sebuah perjalanan, saya mencoba membuat perenungan...


Mengeluh memang lebih mudah keluar dari mulut ini ketimbang ungkapan syukur dan berkat buat sekitar. tapi bukan berarti tidak bisa bukan untuk memilih hal yang kedua?

Untuk mengucapkan syukur dan terima kasih tidak perlu mencari hal-hal yang menakjubkan. Ketika kita mau berusaha melihat lebih dekat dan merasakan sekitar, kita tidak akan kesulitan untuk berterima kasih kepada Sang Pemilik Kehidupan.

Tuhan seringkali menyapa kita lewat hal-hal sederhana. Hal-hal yang mungkin dapat terjadi setiap hari. Hal-hal yang mungkin pernah atau sedang kita alami.

mengucap syukur...
Ketika bertemu seorang ibu yang ramah menyapa kita di stasiun. melihat goresan senyuman diwajahnya yang tak muda lagi tapi beliau masih semangat untuk berkarya. Ketika mendapat tambahan gorengan dari si penjual tanpa diminta, ketika kita bisa jadi pendengar untuk abang gojek yang menumpahkan sekelumit cerita kehidupannya, ketika dengan tiba-tiba diberikan tempat duduk di KRL, ketika bisa menikmati masakan mama, ketika bisa bercengkrama dengan teman atau kerabat yang jauh disana karena kecanggihan teknologi yang ada saat ini. Semua berkat Tuhan. Semua patut disyukuri. Hal kecil memang tapi semua hanya dapat terjadi atas campur tanganNya

Sudahkah bersyukur hari ini?


Sunday, 7 July 2019

naik MRT!

Mengikuti proses pembangunannya bikin gasabar buat nyoba gimana rasanya. 
Bbrp waktu lalu, jaman2 sekolah ngerasain banget imbas macetnya, jalanan jd rusak, polusi dll. Imbas ini kuanggep juga sedikit pengorbanan kali ya krn emg semua butuh pengorbanan. Gapapa macet2an dulu, gapapa jalanan di bbrp wilayah rusak dulu. Berkorban dikit guys!
Kayak hidup kita juga gakksii. Emg semua proses tu butuh pengorbanan. Ngerasain sakitnya, ngerasain beratnya, jatuh bangunnya tapi ttp dinikmati aja sampe kita mencapai garis akhirnya.
#ciaaaaatciaatt














Hmmm udh ngelist bakal coba mrt ini dilibur lebaran 2019. Bersyukur terwujud wkwk

Sebagai anak kereta dijaman sekolah dulu, naik mrt sama commuter line bisa dibilang gajauh beda hueheheeh 
Mungkin rute, harga, dan kecepatannya aja kali ya yg beda tapi dalemnya sebelas duabelass. 

Ada rasa bangga juga si Indonesia akhirnya punya mrt setelah sekian lama. Sekarang masih baru, bersih, dan terawat. Berharap sampe 10 20 tahun yg akan datang tetep seperti ini bahkan berharap bisa lebih baik. Sama2 kita jaga ya!!!♡

Friday, 5 July 2019

20!


20 tahun!

emang telat berbulan-bulan si ya, tapi gapapa
heuheuheueh

Bersyukur bisa merayakan lagi pertambahan umur di kota rantau.
Bersukacita yang sangat amat mendalam di Kota perantauan, di Purwokerto ini. dimana sudah dua kali peringatan ulang tahun dirayakan disini. Kupikir usia 20 tahun ini akan sepi. Tapi ternyata semua diluar ekspektasi. Ditengah-tengah padatnya kesibukan, mereka tetap mau memberikan waktu, hadiah, dan “dirinya” untukku.

Sebelum menceritakan hari-hariku bersama sahabat-sahabat di purwokerto ini, ku mau menceritakan mama lebih dulu.
Mama dan beberapa keluarga ngucapin via telepon pagi-pagi sekali. Doa dan harapannya selalu mengena di hati. Doa dan harapan yang tulus selalu mengiringi bukan hanya saatku berulang tahun. Tapi di setiap hari, disetiap langkah kaki ini pergi.  Aku percaya, aku sampai hari ini merupakan doa-doa mama yang dikabulkan Tuhan satupersatu. Aku kuat menjalani hidup sampai detik ini juga karena doanya, karena melihat semangat mama, karena kehadirannya, karena dia.
Hanya ingin melihat mama selalu sehat dan panjang umur hingga nanti ku bisa membahagiakannya. Memang tidak akan pernah bisa sebanding dengan apa yang dia berikan, tapi ku berusaha untuk membuatnya tersenyum bahagia.

Hari itu, tepatnya Kamis 11 April 2019 semua berjalan seperti biasa. Hari yang cukup melelahkan hahahaha karena ada 3 mata kuliah ditambah 1 agenda rapat malam harinya. Tapi semua sahabat2 disini memberikan perhatiannya buatku. Mulai dari pemberian rules dalam satu hari dan segala surprisenya, kue yang tiba-tiba datang sesaat setelah matkul, kado yang lucu dan tak terduga. Wish dan ucapan di media social. Semuanya manis. Semuanya bikin mau nangis. Laaaff

Tanggal 11 berakhir, kupikir semua selesai. Tapi ternyata engga. Sampai seminggu bahkan 2 3 minggu masih banyak dapet surprise dan perhatian-perhatian dari sahabat-sahabat disini. Speechless.
Kalo diceritain satu persatu akan banyak dan panjang banget si. Jadi gamau ceritain semuanya. Semua sudah tersimpan dengan sangat baik di hatiku. Hahahaha. Iya gacuma dihati sih. Di highlight IG, di album foto, di jurnal semua juga tersimpan dengan baik. Semua wish ku baca, semua doa-doa baiknya ku aminkan, semua kadonya kusimpan baik-baik. Sebagai penyemangatku menjalani kehidupan diperantauan dan di usia 20 tahun ini yang katanya semakin berliku. Kalau dipikir-pikir, memang akan penuh likaliku sih. Sudah bukan remaja lagi katanya. Remaja bukan, tapi dewasa juga belum sepenuhnya. Hidup di usia ini menimbulkan segudang pertanyaan. Sulit? Ya sulit. Dalam banyak hal. Sulit menjaga relasi dengan teman dan lingkungan sekitar, sulit dalam mengejar cita di perkuliahan, belum lagi memikirkan masalah hati. Di usia ini banyak belajar berbagai hal. mungkin hal-hal yang tidak sesepele yang dikerjakan saat umur belasan tahun.

Di situasi yang katanya sulit ini, mau tetep semangat, mau tetep jalan dikoridor yang sudah ditentuin dan menikmati setiap prosesNya. Ku tahu akan berat, sulit, bahkan pahit, tapi ketika mau menerima dengan ungkapan syukur, serta menjalaninya bersama Dia, pasti semua akan berjalan baik. Bahkan akan menghasilkan hasil yang baik pula. Mungkin bukan baik versi kita tapi versiNya.

Tulisan ini juga akan jadi pengingat kalo udh mulai lemah dan ga semangat ngejalanin musim-musim di kehidupan ini. Hueheuhehhehe


Sunday, 6 January 2019

Dua ribu sembilan belas

Memasuki hari ke 6 ditahun 2019
2019 tak tau akan seperti apa. 
Terbayangkan pun sama sekali tidak. 
2019 mungkin tak bisa kuterka-terka, tapi ku yakin Ia kan selalu beserta.

#walkbyfaith

Thursday, 1 November 2018

Luka yang harus disembuhkan.



Seperti anak kecil yang jatuh dan terluka ketika mengendarai sepeda, begitu juga dengan kehidupan kita. 

Yang namanya hidup, pasti pernah jatuh dan merasa terluka.

Luka ini bisa didapat dari berbagai macam peristiwa. 

Luka ini juga bisa didapat dari seseorang. 

Bahkan, orang yang tidak mengenal kita sekalipun. 

Tapi menurutku, seringnya kita bergesekan dan merasa terluka malah dari orang-orang terdekat kita. 

Bisa jadi seorang teman, sahabat, saudara, bahkan orang tua.
.
.
.
.

Luka itu harus disembuhkan. 
Jangan sampai terlalu lama yang nantinya akan infeksi dan kemana-mana.

Jika merasa teluka, kita harus cepat-cepat menyadari bahwa gak ada pilihan lain selain 
  M E N G A M P U N I  

~~Sudah pasti rasanya sakit~~

Tapi itu yang harus dilewati. 
Sama halnya saat kita menetesi obat merah pada luka kita. Sakit memang tapi demi kesembuhan luka kita akan melakukannya.

Belum lagi hadirnya orang-orang sekitar yang memberi komentar
 “Berat kan?” “masih sakit kan?”  “Kamu emang bisa tes?” “ayo belajar mengampuni!” “jangan terlalu idealis!” “jangan maksain!” “gak harus secepat itu.” “itu hal sepele, mengampuni aja kok susah?” “dia itu orang terdekatmu, ayo belajar mengampuni!”


Mungkin banyak pertanyaan, pernyataan, juga saran yang akan hadir. Beberapa mendukung tapi tak sedikit malah membuat bingung. Kembali lagi, semua  diserahkan pada masing-masing kita.

Ku berfikir banyak dari kita yang dapat berhasil untuk  mengampuni. Walaupun masih dibubuhkan kata ” tapi “ setelahnya.

Mengampuni tapi tidak mau lagi menemui.
Mengampuni tapi tidak mau lagi duduk untuk berdiskusi.
Bahkan kita memilih untuk menjauh dan pergi.


Buatku ini tidak sepenuhnya salah.


Sebagai manusia kita butuh waktu. 
Proses. Ya. Semua proses.
Boleh saja kita sebentar pergi.
Di masa itu, ketika kita “pergi”  kita harus semakin menyadari bahwa suatu saat akan ada masa dimana kita harus kembali.
Berjuang untuk mengalahkan ego yang kita miliki.

Mengingat bahwa tidak ada pilihan lain selain mengampuni dan menerima kembali


Satu hal yang menjadi refleksi

Akan datang waktu dimana semesta mengijinkan kita bertemu lagi. Bertemu dengan orang yang saat itu  pernah membuat kita hancur hati. Akankah kita hanya mengingat kepahitan yang pernah terjadi? Atau kita bisa benar-benar mengampuni dan menerima kembali?




dalam keheningan malam ini 
ku meminta agar Dia memampukan 
pwt, 1.11.18
10.32 

Tuesday, 30 October 2018

terimakasih.


Memberikan diri untuk mau mendengar bukan perkara mudah. Malam ini kamu melakukannya. terimakasih untuk kehadiranmu. Ya kamu. seorang sahabat yang mau memberikan telinganya untuk mendengar setiap curahan hati ini. Nyamuk-nyamuk tadi akan jadi saksi seberharga itu perbincangan malam ini.



mensyukuri dan menikmati apa yang kita miliki saat ini merupakan kunci #



Malam hari di sebuah kedai
 "naik tingkat"

Paskah ulang tahun covid19

Dia selalu memberikan kejutan disetiap waktu. Sungguh luar biasa. Hari ini dua puluh satu tahun yang lalu Tuhan ijinkan ku untuk boleh lah...